BeritaDaerahRagamTerkini

Tragedi Yahukimo: Penambang Sangihe Dibantai KKB, Korban Lain Disandera, Puluhan Orang Mengungsi

2747
×

Tragedi Yahukimo: Penambang Sangihe Dibantai KKB, Korban Lain Disandera, Puluhan Orang Mengungsi

Sebarkan artikel ini

Serangan berdarah di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (10/4/2025). 

Radarbahurekso.id, Yahukimo – Serangan berdarah mengguncang kawasan pendulangan emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Dalam insiden yang terjadi pada 6–7 April 2025 itu, 11 penambang, termasuk warga asal Sangihe dilaporkan tewas setelah diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga bagian dari kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Dua warga disandera, delapan hilang, dan puluhan lainnya berhasil melarikan diri dan kini mengungsi.

Foto-foto para korban beredar luas di media sosial dan menuai duka mendalam. Warga Sangihe ramai menyampaikan Rasa Turut Berbelasungkawa.

“Adik saya salah satu yang dibunuh OPM. Mayatnya belum bisa dipulangkan karena situasi di sana masih kacau,” tulis Marsella Ebenhaeser dalam kolom komentar sebuah grup Facebook Sangihe.

Di antara komentar lainnya, banyak yang merasa lega karena anggota keluarganya selamat, seperti yang disampaikan Jufriadi Mandak: “Untungnya papa kami sudah pulang.”

Rangkaian Kekerasan di Lokasi Pendulangan

Serangan terjadi di dua titik, yakni Lokasi 22 dan Muara Kum. Para korban mengalami luka parah akibat bacokan, tembakan, dan panah. Dari 11 korban meninggal, enam telah diidentifikasi: Aidil, Sahruddin, Stanly, Wawan, Feri, dan Sanger.

Lima jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi. Seorang saksi selamat yang kini berada di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat, menguatkan informasi ini kepada aparat.

Selain korban jiwa, 8 orang lainnya terpisah dari rombongan dan belum diketahui nasibnya. Sementara itu, dua warga sipil bernama Dani (tuan dusun) dan istrinya Gebi diduga masih hidup namun disandera oleh kelompok bersenjata. Keterangan dari penambang selamat menyebut Dani diikat, sementara Gebi ditemukan dalam kondisi pingsan.

Identitas dan Atribut Pelaku

Berdasarkan laporan saksi mata, para pelaku berjumlah sekitar 25 orang, membawa senjata laras panjang (satu di antaranya memiliki laser merah), panah, parang, serta alat komunikasi HT.

Ciri-ciri mereka mencolok: tubuh kekar, rambut gimbal, dan mengenakan atribut khas OPM seperti ban lengan dan ikat kepala bermotif bintang kejora, kalung taring babi, serta kupluk merah.

Respons Aparat: Pengejaran dan Pengamanan

TNI dan Polri kini melakukan penyelidikan mendalam. Satgas Damai Cartenz menegaskan komitmen untuk memburu pelaku hingga ke markas mereka.

“Kami mengerahkan 15 personel Polres Asmat dan 11 personel gabungan dari Satgas Tindak dan Satgas Gakkum,” ujar Brigjen Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz 2025.

Pihak aparat juga mengamankan sekitar 35 penambang yang selamat di Kampung Mabul, sementara 12 lainnya berhasil kabur menggunakan speed boat dan tiba di Pelabuhan Logpon, Distrik Dekai.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, membantah kabar bohong yang menyebut adanya prajurit TNI di antara korban.

“Itu hoaks yang disebar OPM sebagai propaganda untuk membenarkan aksi keji mereka,” tegasnya. Ia menyebut tindakan KKB sebagai pelanggaran serius terhadap HAM dan menegaskan bahwa aparat akan melakukan penindakan tegas namun profesional.

(ST)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *