BeritaJawa TengahPemerintahan

Komisi C DPRD Jateng Lakukan Studi Banding ke DKI Jakarta Bahas Optimalisasi BUMD untuk Tingkatkan PAD

5663
×

Komisi C DPRD Jateng Lakukan Studi Banding ke DKI Jakarta Bahas Optimalisasi BUMD untuk Tingkatkan PAD

Sebarkan artikel ini

Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah melakukan studi banding ke DPRD Provinsi DKI Jakarta pada Rabu (21/5/2025). 

Radarbahurekso.id, Jakarta – Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah melakukan studi banding ke DPRD Provinsi DKI Jakarta pada Rabu (21/5/2025) untuk menggali strategi pengoptimalan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Ketua Komisi C, Bambang Baharudin Hariyanto, menyampaikan bahwa Jawa Tengah memiliki 41 BUMD, dengan mayoritas sebanyak 33 unit bergerak di sektor perbankan. Meski demikian, kontribusi BUMD terhadap PAD masih relatif kecil, yaitu sekitar Rp 600 miliar. Saat ini, sumber pendapatan utama Jawa Tengah masih bergantung pada pajak kendaraan bermotor (PKB) yang pada tahun 2024 mencapai Rp 14 triliun.

“Deviden tertinggi masih berasal dari sektor perbankan, khususnya PT Bank Jateng,” ujar Bambang.

Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Taufik Zulkifli, mengungkapkan bahwa jumlah BUMD di Jakarta tercatat sebanyak 23, dengan 13 di antaranya memiliki kepemilikan saham di atas 50%. Meski jumlahnya lebih sedikit dari Jateng, BUMD di Jakarta mampu menyumbang deviden hingga Rp 900 miliar per tahun. Namun, ia menyoroti tantangan pembangunan yang belum optimal akibat beban proyek yang terlalu besar ditanggung oleh BUMD seperti Jakarta Propertindo.

Direktur PT Jateng Petro Energi (JPEN), Dwi Budi Sulistiana, menekankan pentingnya sinergi antara BUMD DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Ia menilai kerja sama ini dapat memperkuat kinerja BUMD dan meningkatkan PAD kedua provinsi, khususnya di sektor migas yang belum banyak digarap oleh Jakarta karena belum memiliki holding BUMD di bidang tersebut.

Kegiatan studi banding ini turut melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Biro Ekonomi, Bapenda, dan PT Jateng Petro Energi.

*Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *